Kalurahan Wukirsari

Berbicara tentang "Klithih" yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat, bahkan menjadi sorotan karena telah merenggut banyak korban.
Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk merujuk ke aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas. Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif.
Makna "Klithih" sendiri telah bergeser, istilah klithih telah mengalami pergeseran kepada hal negatif, yakni tindakan kriminalitas dan anarkistis. Pada banyak kasus yang ditemukan di Yogyakarta, klithih justru dilakukan oleh remaja.
Ada tiga penyebab aksi Klithih masih terjadi. Pertama, kegagalan masyarakat dalam memberikan kontrol pada pelaku aksi Klithih. Kedua, pemerintah dianggap kurang intensif dalam melakukan pencegahan. Sementara yang ketiga, peran media sosial turut memperluas ruang untuk saling komunikasi antaranggota kelompok klithih.
Berlatar belakang kasus tersebut dan mengacu pada SE Gubernur DIY tentang Nomor 050/5082 tentang Pencegahan dan Penanganan Kejahatan Jalanan, Pemerintah Kalurahan Wukirsari bersama Bhabinkamtibmas Wukirsari, FPRB Bima Sakti Wukirsari, Karang Taruna Budi Luhur Wukirsari, PAC Pemuda Pancasila Imogiri, Banser Satkorkel Ranting Wukirsari, Linmas Wukirsari mengadakan Donor Darah Ramadan dan menggelar Deklarasi Anti Kejahatan Jalanan guna mendukung TNI POLRI untuk memberantas kejahatan jalanan.
Bertempat di Joglo Balai Kalurahan Wukirsari, Ahad (10/4) dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.30 WIB. Dengan semangat positif membawa jargon Peduli Sesama Lindungi Keluarga, acara berlangsung lancar.

(N. Tria Wijaya & Arif Repawan)
Red: D.E. Oktamara