Berantas Kemiskinan Melalui Desa Enterpreneur

Media Wukirsari 16 Maret 2023 23:17:16 WIB

Kemiskinan menjadi masalah bagi kemajuan suatu bangsa. Laju pertumbuhan yang tinggi, pendidikan yang rendah, distribusi yang tidak merata merupakan faktor tumbuhnya kemiskinan. Di era yang berkemajuan saat ini, adanya inovasi untuk mengatasi masalah kemiskinan sangat diperlukan. Salah satunya Strategi Pengentasan Kemiskinan di Kalurahan melalui Pengembangan Potensi Unggulan Lokal Berbasis Desa Enterpreneur. Ya, inovasi tersebut menjadi topik acara Talk Show dalam rangka Dialog Budaya dan Gelar Seni Yogya Semesta Masuk Desa seri-155 pada selasa (14/2) bertempat di Joglo Kantor Kalurahan Wukirsari.
Hadir sebagai narasumber dalam acara ini diantaranya, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M. MA., selaku Kepala Dinas Koperasi UMKM DIY, Emrita LN Pratiwi selaku Ketua Badan Pengurus Daerah Asephi Yogyakarta, dan Slamet Santoso, S. IP., selaku Panewu Kapanewon Imogiri serta Syahbeno Lasibuan selaku Pengasuh Komunitas Yogya Semesta.
Dalam sambutannya, Syahbeno Lasibuan yang mewakili Pengasuh Komunitas Yogya Semesta menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Wukirsari karena telah membantu mempersiapkan segala hal dan segala lini untuk lancarnya acara Yogya Semesta Masuk Desa di Wukirsari ini. Drs. Agus Sulistiyana, M. M., selaku Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul yang hadir mewakili Bupati Bantul menyampaikan bahwa untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bantul memiliki misi pemberdayaan potensi lokal untuk menumbuhkan ekonomi yang inklusif dengan tujuan capaian pemerataan ekonomi.
Untuk menambah semangat jiwa muda dalam hal berwirausaha, ada satu sesi sebelum masuk ke dialog kupas tuntas, yakni Deklarasi Milenial Berbudaya dan Berdaya yang dibacakan oleh perwakilan dari Wirausaha Milenial Kapanewon Imogiri yang dipimpin oleh Nurtria Wijayanti, S. Ak., sebagai Pemuda Pelopor DIY tahun 2018. Sebagai generasi muda milenial penerima estafet bangsa, tentunya memahami betul bahwa strategi pengentasan kemiskinan di kalurahan melalui pengembangan potensi unggulan lokal berbasis desa juga merupakan tanggung jawab bagi mereka. Peran aktif generasi milenial muda dengan ide, kreativitas, dan inovasi yang terkini sangat menentukan arah kemajuan suatu bangsa.
Tari Cangik dan Tari Natah Sungging dari Sanggar Kenyo Cengkir asuhan Ibu Kumaraningsih tak kalah istimewa, adik-adik kecil menyuguhkan tarian kreasi penuh makna yang menggambarkan tentang kekayaan, kearifan lokal, budaya, dan adat tradisi Wukirsari.
Melekatnya julukan desa mandiri budaya untuk Wukirsari, maka Wukirsari harus punya kekuatan yang berupa data. Padahal potensi yang ada di wilayah kita masing-masing itu sangat banyak, akan tetapi kebanyakan tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap potensi tersebut, termasuk potensi sumber daya alamnya.
Jika berbicara mengenai cara menentukan indikator keberhasilan dengan melihat kesejahteraan masyarakatnya, tentu saja hal itu akan berhasil jika dasarnya berupa data untuk menginterfensi. Identifikasi peluang yang ada yakni dari UMKM dan juga dari berbagai sektor yang nantinya akan menjadi ekonomi kreativitas. Selain itu, program-program yang dilakukan untuk menjadikan desa preneur itu harus berawal dari menumbuhkan jiwa wirausaha yang ada di masyarakat. "Banyak potensi tapi kenapa masih melekat kemiskinan? Solusinya perlu mengatur, melakukan manage terhadap usaha yang dilakukan," kata Srie Nurkyatsiwi.
Selain itu ada Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) yang memiliki visi menyalurkan aspirasi para pengusaha dan pengrajin di bidang kerajinan dalam rangka mendorong jiwa kewirausahaan para pengrajin dan produsen kerajinan menjadi pengusaha profesional serta mendukung upaya pemerintah untuk mensukseskan program Pembangunan Ekonomi Nasional. Asephi di wilayah Yogyakarta yang diketuai oleh Ibu Emrita LN Pratiwi ini dapat menjadi wadah aspirasi dan wadah keahlian para wirausaha serta dapat membantu proses pengembangan desa preneur.
"Untuk potensi yang dimiliki Imogiri cukup banyak, diantaranya potensi budaya, potensi wisata, dan potensi kerajinan," ujar Panewu Imogiri.
Penampilan seni Karawitan Sanggar Susilo Laras asuhan Bapak Susilo Hapsoro, S.E. turut menambah suasana asri dan kaya akan budaya Kalurahan Wukirsari.

Tamu undangan hadir dalam acara ini diantaranya:
1. Panewu se-Kabupaten Bantul
2. Lurah Wukirsari
3. Bamuskal Wukirsari
4. LKK Wukirsari
5. Kepala Dukuh se-Kalurahan Wukirsari
6. Wirausaha Milenial Kapanewon Imogiri
7. Pamong dan Staf Honorer Wukirsari
8. Ketua RT se-Kalurahan Wukirsari
9. Babinsa Wukirsari
10. Bhabinkamtibmas Wukirsari
11. Linmas Wukirsari

 


(Meta K. Wibi & N. Tria Wijaya)
Red: D.E. Oktamara

Komentar atas Berantas Kemiskinan Melalui Desa Enterpreneur

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Desa Budaya Wukirsari

APBKAL TA 2024

Profil Desa Wukirsari

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License