Kalurahan Wukirsari

Ramai, ratusan orang memenuhi Wilayah Pucung tepatnya di Joglo Sonoronggo RT 04  Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, pada sabtu (27/5). Dalam rangka acara Merti Dusun Pucung,  Padukuhan Dengkeng mengadakan Kirab Budaya dan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk. Kirab Budaya dilaksanakan pada siang hari dengan tempat start yakni di Joglo Sonoronggo RT 04 Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri. Kirab Budaya secara resmi dibuka dan barisan dilepas oleh H. Abdul Halim Muslih selaku Bupati Bantul. Sebanyak 9 bregada berjalan beriring-iringan dengan kostum dan tema yang telah dipilih oleh setiap kelompoknya. Ada yang mengenakan baju kebaya, lurik, baju adat hingga kostum superhero. Mereka semua berdandan untuk ikut memeriahkan acara tersebut. Iring-iringan diawali oleh seorang anak kecil yang menunggangi sapi kemudian diikuti beberapa tokoh yang menunggangi kuda dan dibelakangnya terdapat kereta kencana yang membawa para pejabat pemerintahan seperti Bupati, Panewu, Lurah, dan pejabat lainnya. 

Urutan iring-iringan ini menggambarkan budaya kerajaan jaman dahulu dimana pemimpin berada di barisan kedua setelah barisan pengawal dan diikuti oleh prajurit dibelakangnya. Kemeriahan Kirab Budaya terlihat dari antusias peserta maupun penonton yang telah menunggu disepanjang jalan rute Kirab Budaya. Finish Kirab Budaya berada di Lapangan RT 01 Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri. Tak berakhir sampai disitu, Merti Dusun Pucung Padukuhan Dengkeng juga menggelar Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk di malam harinya dengan menggandeng Dalang kondang yaitu Ki Yusuf Anshor Ganendra, juga mengundang bintang tamu Pelawak Jogja yakni Tatin dan Sihono, yang berlokasi di Lapangan RT 01 Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri. 

Acara-acara yang digelar dalam rangka Merti Dusun Pucung tersebut  merupakan bentuk kemeriahan dan rasa syukur warga masyarakat di Wilayah Pucung yang sudah menjadi agenda rutin di setiap tahunnya. Merti Dusun Pucung ini merupakan kegiatan rutin yang diinisiasi oleh 4 Padukuhan yakni Padukuhan Karangasem, Jatirejo, Karangtalun, Dengkeng. Teknis pelaksanaannya dilakukan secara bergilir, dan untuk tahun ini yang mendapat kesempatan menggelar Merti Dusun yaitu Padukuhan Dengkeng.

Dalam sambutannya, Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih menyampaikan harapannya, "Untuk masyarakat Wilayah Pucung, monggo terus dijaga kekompakannya, dengan kekompakkan itulah nantinya dapat membawa wilayah Pucung ini lebih maju lagi". 

Saat Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk pada malam harinya, Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, S.T.  menyampaikan ucapan selamat atas terlaksananya acara Merti Dusun Pucung Padukuhan Dengkeng di tahun ini dengan sukses, "Tradisi semacam ini merupakan salah satu warisan budaya yang harus tetap dilestarikan", ujarnya. 

Tradisi, budaya, dan adat istiadat harus tetap dilestarikan ditengah gemparan kemeriahan yang mengandung unsur budaya barat didalamnya. Era modern memang diperlukan untuk sebuah kemajuan, akan tetapi melestarikan budaya juga tak kalah penting untuk menegakkan jati diri sebuah bangsa. 

Turut hadir dalam acara ini diantaranya:

1. Perwakilan dari DPR RI 

2. Perwakilan dari DPRD Provinsi DIY

3. Perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY 

4. Bupati Bantul

5. Ketua DPRD Bantul 

6. Panewu Imogiri 

7. Kepala Puskesmas Imogiri I

8. Lurah Wukirsari

9. Pamong Kalurahan Wukirsari 

10. Babinsa Wukirsari 

11. Bhabinkamtibmas Wukirsari 

12. Perwakilan Pengurus LKK Wukirsari 

13. Tokoh Masyarakat di Wilayah Pucung 

14. Seluruh Warga Masyarakat Pucung

(N. Tria Wijaya & Meta K. Wibi)