Kalurahan Wukirsari

Tradisi Majemukan merupakan tradisi hasil akulturasi antara budaya pra Islam dengan budaya setelah agama Islam berkembang. Tradisi ini sudah lama hidup dikalangan masyarakat agraris. Bahkan pada daerah-daerah tertentu tradisi ini selalu dilaksanakan tiap tahunnya. 

Sabtu (15/7/2023), pukul 20.00 WIB Majemukan di Padukuhan Karangkulon digelar. Pelaksanaan Majemukan di Padukuhan Karangkulon, Kalurahan Wukirsari merupakan sebuah atraksi budaya tahunan yang sangat di nanti masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan sebuah wujud syukur masyarakat Karangkulon kepada Yang Maha Kuasa atas segala berkah selama setahun, terutama berkah hasil panen. Sebab mayoritas penduduk awalnya bekerja sebagai petani, kemudian kegiatan tersebut menjadi sebuah tradisi yang diwariskan secara terus menerus kepada generasi selanjutnya. 

Kegiatan Majemukan Padukuhan Karangkulon ini dibuka oleh KH. Ahmad Zabidi Marzuki yang sekaligus simbolis membuka arak-arakan gunungan dari Pondok Pesantren Ar-Ramly, kemudian berjalan sampai Balai Padukuhan Karangkulon yang berjarak kurang lebih 300m. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Doa Wali Kutub oleh Gus Hilmi Mujtaba. 

 Dukuh Karangkulon menyampaikan sambutan serta memberikan Santunan WKSBM. Dan Potong Tumpeng dilakukan oleh tokoh masyarakat, serta diakhiri dengan "ngrayah" Gunungan dan pengajian hingga tengah malam suntuk. Turut hadir juga dalam Majemukan tersebut yakni Pamong Kalurahan Wukirsari, Babinsa Kalurahan Wukirsari dan Bhabinkamtibmas Kalurahan Wukirsari. 

(N. Tria Wijaya & Meta K. Wibi & OYP)