LiteraSari: HIDUP PETANI
23 Mei 2018 09:20:11 WIB
Suatu malam hujan menderas sampai pagi. Tidak ada aktivitas perkumpulan atau sekedar nongkrong di jembatan, di teras-teras rumah. Kampung terlihat senyap-sepi, seolah semua terlelap diselimuti dingin dan didendangkan lagu kehidupan (air). Namun di balik itu semua ada pasang-pasang mata yang tetap terjaga. Mereka adalah para pungawa yang memang telah lama menantikan tembang kehidupan datang.
//
"Ini adalah musim gersang", bisik krisik dedaunan sebulan lalu. Sedang padi yang sebentar lagi panen meregang nyawa dibakar surya. Ini harusnya menjadi panen kedua melihat musim hujan yang menjanjikan. Tak disangka, alam tak mudah lagi diterka, gersang! gersang! gersang!
//
Di kampung ini meski dilewati salah satu sungai purba yang ada di tanah Perdikan Jogja namun akses pengaliran masih kurang. Petani hanya mengandalkan air tampungan hujan yang ada di sumur-sumur atau menyeret-mengulur selang ke sungai, dan itu sangat panjang.
//
Di antara dendangan hujan, terdengar bende kayu ditabuh bertalu-talu sebagai sebuah tanda waspada sewaktu-waktu banjir melanda. Namun siapa peduli, ini adalah berkah, "Kamdulillah Gusti", kata-kata yang keluar dari bibir para punggawa yang terjaga.
//
Mentari terlambat mengecup pucuk padi, namun tidak bagi para punggawa. Mereka telah menari-nari mengelilingi petak-petak padi. Sawah seolah ada tontonan, tumpah ! "Iki le, sek jeneng e Jawah (Ja a rahmatullah)", kata seseorang kepadaku, Abadi, Kang Abadi biasa orang memanggilnya. Orangnya sangat-sangat humoris, punya joke yang oke. Badan tegap, tinggi, berotot. "Kamdulillah...", kata itu terus bersautan dari bibir-bibir para punggawa. Jika semalam tidak turun hujan yang menderas, tidak ada panen musim ini, tidak ada stok padi untuk menyambut bulan suci. Sekali lagi, "Kamdulillah Gusti, Panjenengan yg Maha Memberi" [...] Dan hari ini, sawah tumpah! Musim panen, yaaa... yang terpenting musim ini tidak gagal, meski kemungkinan besar tidak bisa 'nggadu' menanam padi yang kedua kali.
HIDUPLAH HIDUP SEGALA PENGHIDUPAN
DATANGLAH DATANG SEGALA BENTUK KEBAIKAN
HIDUP PETANI
15/03/18
Oleh M. Afnan Habib
Komentar atas LiteraSari: HIDUP PETANI
Formulir Penulisan Komentar
Survei Kepuasan Masyarakat
Informasi Layanan DUKCAPIL SMART
Paket Wisata Wukirsari
Mobil Siaga Wukirsari
W.A PELAYANAN
APBKAL TA 2025
PESONA DESA WISATA WUKIRSARI
Desa Budaya Wukirsari
APBKAL TA 2024
Lagu Indonesia Raya
Profil Desa Wukirsari
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penghormatan Kepada Layon Dalem Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII (05-11-2025)
- KUNJUNGAN KALURAHAN MUNTUK DI LUMBUNG MATARAMAN WUKIRSARI (30-10-2025)
- [LIVE] Prosesi Pemakaman Sri Susuhanan Pakubuwono XIII (05-10-2025)
- Panen Perdana Bawang Merah di Lumbung Mataraman Wukirsari (30-10-2025)
- [Live] Grand Final Wukirsari Cup 2025
- Imbauan Penghormatan Kepada Layon Dalem Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII
- Informasi layanan Pustaka Desa Wukirsari Bulan Oktober 2025.
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License














