Sentra Kerajinan Bambu

01 Februari 2017 15:17:57 WIB

Desa Wukirsari, disamping memiliki sentra batik Giriloyo, sentra kerajinan tata sungging di Pucung juga memiliki potensi ekonomi lain yaitu sentra kerajinan bambu. 333 perajin tersebar di 5 pedusunan yaitu Karangtalun sejumlah 215 perajin, Jatirejo sejumlah 80 perajin, Ndengkeng sejumlah 26 perajin, Karangasem dan Nogosari masing-masing 6 perajin. Perajin bambu ini memproduksi kerajinan bambu secara turun temurun dan bersifat home industry. Sebagai usaha home industry, tenaga kerjanya banyak melibatkan anggota keluarga sendiri.

Design produknya masih berorientasi pada corak lokal/tradisional. Sedang jenis produk yang dihasilkan: tambir, kalo, irik (penyaring), tempat nasi (cething) dan Kursi. Produk lain dengan sentuhan desain modern seperti tudung saji, tempat tissue, box bambu dan nampan, hanya diproduksi jika ada pesanan. Akan tetapi yang menjadi produk unggulannya : tambir dan kalo, karena telah memiliki pelanggang tetap dari Purwokerto.Demikian penjelasan Tri Estiningsih Bendahara Koperasi Amung Mustika, saat diwawancarai di kantor Desa Wukirsari Rabu (21/04)

Bahan baku yang digunakan adalah bambu apus, sedangkan bahan penolongnya tali plastik kuning. Bahan baku didatangkan dari daerah sekitar seperti Kedungpring Pleret, Imogiri dan Jetis. Sedangkan bahan penolongnya hampir di setiap pasar ada. Satu batang bambu dengan panjang sekita 4 m dibeli dengan harga Rp. 6000 - Rp. 7.500. Bahan penolongnya dibeli dengan harga 1 gulung Rp. 65.000. Menurut Saryanto Tuwuh salah seorang pengrajin dari dusun Jatirejo Rabu (21/04), dari 1 batang bambu dapat dihasilkan sekitar 30 biji tambir.

Pemasaran produk kerajinan bambu Wukirsari, sampai saat ini tidak ada kendala yang berarti. Perajin menjual hasil kerajinannya ke pasar atau dijual kepada Koperasi Awung Mustika. Koperasi memasarkan hasil kerajinan bambu ke Purwokerto, Purwodadi Grobogan, Kroya dan Solo. Pemasaran melalui koperasi dilakukan secara berkala, terutama saat ada order dari pembeli. Untuk memperluas pemasaran, perajin aktif mengikuti berbagai pameran. Pameran yang pernah diikuti antara lain pameran kerajinan di Ambarukmo Plasa, FKY, Diesnatalis Fak. Ilmu Budaya UGM, pasar tani Fak. Pertanian UGM dan Bantul Expo 2008.

Kendala yang dihadapi secara individu pengrajin, antara lain masih dikelola sebagai usaha sampingan, sangat statis pada jenis produk tertentu saja dan harga jual yang relatif masih murah, rata-rata berkisar antara Rp.2500-Rp2700. Dalam konteks kelompok, Koperasi Awung Mustika yang telah dirintis oleh LSM IOM sampai sekarang belum berbadan hukum. Manajemennya masih terkendala sikap tidak jujur dari beberapa pengurus yang sekarang terpaksa sudah tidak aktif dan pengelolaan yang kurang terarah.

Komentar atas Sentra Kerajinan Bambu

Jumie 06 Juli 2018 14:40:21 WIB
Apakah bisa diundang utk menjadi pemateri /Instruktur utk pelatihan pengolahan bambu. Kalw bisa mohon infonya ... Salam

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Desa Budaya Wukirsari

APBKAL TA 2024

Profil Desa Wukirsari

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License