Kalurahan Wukirsari

Selokan yang dalam bahasa Jawa disebut kalen memiliki beberapa fungsi yang sangat penting bagi manusia, di antaranya berfungsi sebagai irigasi atau pengairan sawah. Demikian juga dengan selokan yang berada di wilayah Dusun Manggung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Pada mulanya, selokan tersebut difungsikan sebagai saluran irigasi untuk mengairi sawah yang berada di sekitar Dusun Manggung. Namun seiring waktu selokan tersebut disalahgunakan menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini tentunya merugikan, disamping menyebabkan terganggunya saluran irigasi, pembuangan sampah ke selokan juga menyebabkan ekosistem air di dalamnya menjadi rusak dan membuat selokan menjadi kotor, bau, bahkan menyebabkan banjir karena tumpukan sampah.

Adalah Nurtria Wijayanti, seorang pemudi yang tinggal di sekitar selokan Dusun Manggung tersebut, merasa prihatin atas hal ini. Atas dasar keprihatinannya inilah, ia kemudian mengajak para pemuda dan pemudi serta masyarakat setempat untuk memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengubah kebiasaan membuang sampah ke selokan. Terhitung sejak tahun 2016, ia dan teman-temannya bertekad untuk mengembalikan fungsi selokan sebagaimana mestinya. Dengan tekad yang keras, akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil. Atas partisipasi dari seluruh warga masyarakat, kini selokan telah kembali pada fungsinya. Tidak hanya itu, di dalam selokan juga ada berbagai macam ikan yang sengaja dipelihara untuk memperindah suasana. Lingkungan di sekitar selokan juga dihias dengan berbagai warna-warni sedemikian rupa sehingga menarik bagi warga masyarakat untuk berkunjung. Selokan ini kemudian disebut sebagai “Kalen Edukasi Lupatmo”. Kalen dalam bahasa Indonesia berarti selokan. Sedangkan edukasi dimaksudkan supaya bisa mengedukasi baik dari anak kecil maupun dewasa tentang ekosistem air, ikan-ikan endemik, menghargai alam, edukasi lingkungan, kejujuran, dan lain-lain. Penamaan Lupatmo sendiri dikarenakan lokasi selokan berada di wilayah RT telu, papat, limo (tiga, empat, lima).

Kini, Kalen Edukasi LUPATMO mulai dikenal dan dikunjungi oleh berbagai eleman masyarakat. Atas inovasinya ini, Nurtria Wijayanti kemudian mewakili Kabupaten Bantul dalam Lomba Pemuda Pelopor tingkat provinsi kategori Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata pada Bulan Agustus 2018. Penjurian dari provinsi DIY dilakukan pada hari Rabu, 08 Agustus 2018 kemarin. Acara tersebut dihadiri oleh tiga juri dari provinsi yaitu dari BLH, KOHI, dan BPO DIY. Hadir juga Muspika Kecamatan Imogiri, perwakilan BPN, perwakilan Bidang Pengairan SDA Kabupaten Bantul, Lurah Desa beserta perangkat, dan warga masyarakat yang terlihat begitu antusias. Acara diawali dengan penampilan tari Gejog Lesung, kemudian pemaparan/presentasi dan tanya jawab tentang Kalen Edukasi Lupatmo oleh Nurtria Wijayanti, dilanjutkan peninjauan lokasi dan penampilan angklung oleh warga masyarakat Dusun Manggung. Ada juga testimoni dari masyarakat yang mengetahui betul bagaimana perjalanan terbentuknya Kalen Edukasi Lupatmo ini. Acara diakhiri dengan pemberian cindera mata berupa karikatur tentang Kalen Edukasi Lupatmo. Terkait Kalen Edukasi Lupatmo ini, tim juri berharap ada perhatian khusus dari pihak terkait sehingga dapat menambah dampak positif dari masyarakat dan dapat maju ke tingkat nasional mewakili Provinsi DIY.