Kalurahan Wukirsari

Untuk menghadapi musim penghujan di tahun 2019 serta menghadapi pergantian musim yang disebut siklon badai tropis, FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) KSB (Kampung Siaga Bencana) Desa Wukirsari mengadakan rapat koordinasi antar pengurus bersama Linmas Desa Wukirsari. Acara ini di selenggarakan pada Senin (22/1) di Aula Balai Desa Wukirsari pada pukul 19.30 s/d 22.00 WIB. 

Acara tersebut dihadiri oleh Lurah Desa Wukirsari Bapak Susilo Hapsoro, SE., Kasi Pemerintahan Desa Wukirsari Bapak Fery Satyawan, ST., dan TAGANA Bantul. Dalam sambutannya Bapak Lurah Desa Wukirsari memberikan dukungan untuk para relawan Desa Wukirsari yaitu FPRB/KSB dan GARDA Pucung juga LINMAS Desa Wukirsari. Beliau menyampaikan Desa Wukirsari merupakan wilayah yang rawan bencana antara lain tanah longsor, pohon tumbang, juga banjir. Dengan adanya relawan kemanusian/ kebencanaan akan menjadikan Desa Wukirsari sigap dalam penanganan bencana. Hal itu juga diakui oleh ketua pelaksana harian BPBD Bapak Dwi Daryanto. Kasi Pemerintahan Desa Wukirsari, Bapak Fery Satyawan juga mengatakan semoga dengan bersatunya FPRB/KSB, GARDA dan LINMAS menjadikan wukirsari lebih aman dalam segala suasana baik kebencanaan maupun kamtibmas.
Untuk selanjutnya akan diadakan patroli untuk seluruh wilayah Desa Wukirsari yang dilakukan oleh gabungan LINMAS, BABINSA, BHABINKAMTIBMAS serta FPRB/KSB dan GARDA
secara bergiliran. Pak Fery juga menambahkan bahwa akan mengoptimalkan lumbung sosial yang telah tersebar di 16 pedukuhan di wukirsari.

Sambutan dari TAGANA Bantul mengatakan bahwa relawan kemanusiaan tidak mengenal lelah, waktu, dan bayaran karena relawan murni bekerja untuk masyarakat yang terkena bencana untuk mengurangi kesulitan. Sambutan dari ketua FPRB/KSB sendiri berisi ajakan untuk bersama2 saling bersinergi dalam menangani keamanan dan kebencanaan di wukirsari. Diagendakan pula pembuatan tanda di bantaran sungai celeng bila terjadi banjir akan terlihat pada level siaga atau aman. Juga akan di buat penunjuk jalur evakuasi maupun titik kumpul bila terjadi bencana.

(Herbudi desaryanto)