Imogiri,(sorotbantul.com)--Sempat terpuruk karena terdampak abu vulkanik letusan Gunung Kelud pada Februari 2014 lalu, Pasar Burung Pucung, sebagai sentra penjualan beragam jenis burung hias maupun kicau kini mulai menggeliat. Pasar yang terletak di wilayah Padukuhan Dengkeng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri ini merupakan tempat jual beli burung terbesar di Bantul.
Selesai direnovasi pada Januari 2017 lalu, kini aktivitas para pedagang di Pasar Burung Pucung kembali normal. Kini, sebanyak 16 kios yang ditempati 16 pedagang aneka burung kicauan dan hias tak pernah sepi dari pengunjung baik dari wilayah Bantul maupun dari luar daerah.
Dulu resmi dilaunching pada Juli 2013 dan sempat ramai, tetapi fakum karena kena abu vulkanik Gunung Kelud. Sejak Januari lalu mulai kita hidupkan lagi dan harapan saya Pasar Burung Pucung ini bisa menjadi pusat burung kicauan di DIY,” ujar Kepala Desa Wukirsari Bayu Bintoro, Minggu (12/3/2017).
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihak pemerintah desa akan kembali memperluas area pasar burung dengan menambah lagi 16 unit kios baru. Sehingga, diharapkan bisa lebih banyak menampung para pedagang burung kicauan di Wukirsari. Ia menyebut, total pedagang burung di wilayah Wukirsari mencapai sekitar 1.000 orang pedagang yang sering berjualan hingga ke luar daerah di Indonesia.
Salah satu pedagang di kios Pasar Burung Pucung, Danang Prasetyo, mengaku sudah mulai menggeluti usahanya sejak tahun 2007 lalu meneruskan usaha dari orang tuanya. Jakarta dan sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah pernah ia datangi untuk menjual burung hasil dari tangkaran sendiri maupun dari pedagang pengepul.
Sudah sering kalau ke Cilacap, Bandung Jakarta, nanti pindah-pindah ngikuti pasarannya. Kalau Jawa Timur ya Surabaya, Banyuwangi, biasanya kita seminggu muter baru pulang,” tuturnya.
Adapun jenis burung yang dijual pun cukup beragam, mulai dari Love Bird, Nuri, Parkit, Kenari, Glatik, Perkutut, Muray, Kacer, Cucak Hijau, Cucak Rowo hingga Beo. Harganya pun sangat bervariasi, karena dibanderol mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah tergantung jenis burung yang dijual. Ia mengaku, dalam satu bulan mampu menjual sekitar 500 ekor burung dengan omzet penjualan mencapai Rp 25 juta.