Kalurahan Wukirsari

Mengabdi pada masyarakat memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami sebagai pamong desa. Namun itu semua juga tidak lepas dari peran serta masyarakatnya. Saling bersinergi menjadi satu kekuatan demi kemajuan Desa Wukirsari.

Kota Semarang menjadi saksi bisu perjalanan 16 jam Pamong Desa Wukirsari untuk meningkatkan kapasitas kinerja Pamong Desa Wukirsari. Berangkat pukul 07.00 WIB dari Balai Desa Wukirsari dengan satu armada bus. Penuh. Ya, penuh dengan orang orang hebat dalam satu armada bus tersebut. Kurang lebih ada 50 orang yang duduk di kursi bus tersebut. Tiga tempat wisata dan bersejarah yang merupakan ikon dari Kota Atlas menjadi tujuan kami di hari itu, Sabtu, 16 Februari 2019.
Lurah Desa, Carik Desa, Kasi, Kaur, Staff, BPD, Dukuh se Wukirsari, Tim SID, Wartawan Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas berbaur menjadi satu dalam kehangatan canda tawa dan ocehan konyol yang tak akan terlupa bahkan tak bisa dinilai dengan hal apapun. Sungguh terlalu berharga goresan goresan nyata di hari itu. Perjalanan, cerita, emosi, argumen, kisah, filosofi kehidupan dan tempat yang akan selalu terkenang sampai kapanpun.

Pukul 22.00 WIB kami tiba di kota istimewa. Ya, kami kembali ke desa tercinta Desa Wukirsari yang dengan sangat syahdunya disambut oleh rintik hujan. Basah membasahi seluruh Wukirsari yang seolah mengisyaratkan bahwa hujan ini berkah untuk kita semua warga Wukirsari yang patut kita syukuri dan sejauh apapun langkah kaki kita, Wukirsari adalah desa ternyaman dan terhebat untuk tempat kita berpulang.

(N. Tria Wijayanti)