Kalurahan Wukirsari

Kirab budaya yang identik dengan arak-arakan berbagai gunungan pada (16/6) berjalan menghiasi jalan dari Lapangan Demi sampai Balai Desa Wukirsari. Kirab ini bertemakan "Gelar Budaya dalam Rangka Hari Jadi Wukirsari Memperkokoh Kebhineekaan Tunggal Ika" dengan tagline "Wukirsari Maju, Wukirsari Jaya, Wukirsari Sejahtera, Wukirsari Mendunia".

Masih dalam serangkaian acara Hari Jadi Wukirsari ke-62, Kirab Budaya ini dilangsungkan pada pukul 12.30 WIB yang tentu saja dihadiri oleh bregada-bregada dari dusun-dusun di Wukirsari yaitu Jatirejo, Kedungbuweng, Singosaren, Manggung, Sindet, Bendo, Tilaman, Karangasem, Giriloyo, Cengkehan, Karangkulon, Nogosari I, Nogosari II, Karangtalun, Dengkeng, Pundung, serta Bregada Paksikaton Imogiri. Bregada-bregada berbondong-bondong dengan suka cita tumpah ruah di lokasi start Minggu siang (16/6) kemarin. Kirab ini diamankan oleh Pemuda Pancasila, GARDA, FPRB Wukirsari, Linmas Wukirsari, Babinsa Wukirsari, Bhabinkamtibmas Wukirsari, Polsek Imogiri, serta Koramil Imogiri.

Pembukaan diawali dengan sambutan dari Ibu Camat Imogiri, Wakil Bupati Bantul, serta ketua penyelenggara. Pelepasan bregada diawali dengan rombongan pembawa bendera merah putih sebanyak 16 orang perwakilan dari masing-masing dusun di Wukirsari, lalu diikuti oleh Lurah Desa Wukirsari Bapak Susilo Hapsoro, S. E. beserta istri dengan andong, Pamong Desa Wukirsari dan disusul dengan bregada-bregada lainnya. Tepat di Pertigaan Singosaren ketua penyelenggara mengalungkan kain samir kepada Lurah Desa Wukirsari Bapak Susilo Hapsoro, S. E. sebagai tanda telah melewati gerbang menuju Balai Desa Wukirsari.

Penonton yang sudah lama menanti akan datangnya bregada-bregada akhirnya dapat tersenyum lebar saat melihat arak-arakan ini lewat depan mereka. Di lokasi finish, Balai Desa Wukirsari, rombongan awal bregodo yang datang disambut dengan Kesenian Jathilan dari Sriharjo, Imogiri. Ketika semua bregada telah tiba di Balai Desa Wukirsari, acarapun dimulai dengan sambutan Ketua DPRD Bantul dan Lurah Desa Wukirsari Bapak Susilo Hapsoro, S. E. Setelah gunungan tersebut didoakan, Bapak Susilo Hapsoro, S. E. memotong tumpeng sebagai simbol telah terlaksananya acara dengan baik dan penuh khidmat. Masyarakat bersorak sorai memperebutkan 4 gunungan dari 4 kelurahan lama yaitu Singosaren, Pucung, Giriloyo dan Pajimatan yang pada akhirnya sekarang menjadi satu yaitu Kelurahan Wukirsari dengan 16 pedukuhan. Tua, muda, laki-laki, perempuan saling merebutkan buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lainnya. Pada akhir acara, Kesenian Jathilan dari Sriharjo menampilkan babak yang ke-2. Banyak masyarakat yang enggan beranjak pulang untuk sekedar menonton hiburan tradisional ini.

Ketua Panitia Hari Jadi Wukirsari, Bapak Widodo Supranoto, S. IP. menyampaikan, "Semuanya ini akan tercatat dalam lembaran sejarah yang ditorehkan dalam tinta emas karya luhur Pagelaran Budaya Wukirsari dengan semangat Wukirsari Maju, Wukirsari Jaya, Wukirsari Sejahtera, Wukirsari Mendunia".

(N. Tria Wijayanti & D.E. Oktamara)