Kalurahan Wukirsari

Diskusi merupakan unsur utama dalam suatu forum musyawarah. Dalam diskusi idealnya terdapat interaksi timbal balik yang aktif antara moderator dengan peserta, maupun antarsesama peserta. Interkasi yang dimaksud yaitu penyampaian pendapat baik berupa kritik, saran, maupun hal lain yang berkaitan dengan topik diskusi. Namun, apa yang terjadi apabila dalam diskusi tidak ada dialog yang aktif antarpeserta diskusi? Hal inilah yang menjadi permasalahan di Karang Taruna Mekar Bhakti Dusun Nogosari 1 dan mungkin juga sebagian organisasi lainnya ketika melangsungkan musyawarah. Musyawarah yang berlangsung selama ini, belum ada dialog aktif antar anggota. Anggota cenderung tidak banyak mengutarakan pendapatnya dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh pemimpin musyawarah. Oleh sebab itu, putusan yang diambil pun akhirnya kurang optimal. 

Atas dasar permasalahan di atas, Ketua Karang Taruna Mekar Bhakti Nogosari 1, Syarif Hidayat, mencoba menerapkan metode baru agar diskusi berlangsung lebih hidup. Pihaknya mencoba menggunakan FGD (Focus Group Discussion) dalam musyawarah mulai Sabtu 18 Januari 2020. Para anggota dibagi dalam lima kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Wakil ketua karang taruna, Idwan Ismail, berkesempatan menjadi moderator dalam diskusi ini. Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi dengan anggota kelompok mengenai topik yang telah ditentukan. Usai diskusi, perwakilan setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan forum. Hasil diskusi tersebut kemudian dibahas bersama dan menghasilkan suatu putusan. Dengan FGD, terbukti diskusi menjadi lebih hidup dan bermakna serta semua anggota dapat berpartisipasi menyampaikan pendapat tanpa rasa malu, takut, ataupun sungkan. 

(VA)