Ayo Kenali Sejarah Makam Sunan Cirebon di Giriloyo
19 November 2017 19:08:06 WIB
Makam Sunan Cirebon di Giriloyo didirikan pada masa Sultan Agung tahun 1628-1829. Menurut mitos atau legenda yg ada, Sultan Agung berniat untuk dimakamkan di Mekah tapi tidak boleh oleh para ulama disana, sebab bukan orang arab atau keturunan arab, lalu beliau pun membikin keputusan diambilah batu dari sana lalu di lempar ke jawa sebagai perwakilan dari tanah suci Mekah, yang ngelempar adalah ulama jawa Sunan Kalijogo [mungkin pangeran kadilangu] dan jatuh di Giriloyo, tapi oleh Paman sultan Agung tempat itu sudah diminta olehnya utk pemakaman beliau sendiri. menurut kuncennya, jasad Sultan Agung memang sumare di Pajimatan Imogiri tapi ruh beliau bersemayam di Giriloyo, dan ketinggian antara Giriloyo dan Pajimatan adalah sama.
Makam Sunan Cirebon dibangun pada tanggal 1 Februari 1788 M. Makam ini sering di sebut pasarean giriloyo karena lokasinya yang berada di padukuhan giriloyo lama. Pasareyan Giriloyo terletak di arah selatan Keraton Yogyakarta (+ 17 km), tepatnya di wilayah Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Di dalam Situs Makam Sunan Cirebon terdapat beberapa bangunan. Area makam ini terbagi menjadi tiga di mana masing-masing makam dikelilingi oleh pagar tembok bata.
Bangunan makam bagian Barat terdapat 33 makam, 22 makam tidak diketahui identitasnya sedang lainnya adalah makam Sekaran Tiban (makam Sultan Agung dalam bentuk rohani), Kyai Guru Desti, Ngabehi Lor, Pangeran Haryobroto, Raden Tumenggung Haryobroto, Raden Adipati Banyuwangi.
Bangunan makam bagian Timur terdapat 6 makam, yaitu makam Panembahan Juminah, Kanjeng Haryo Mangkubumi Putro dalem ingkang Sinuwun Sedo Krapyak, Kanjeng Pangeran Haryo Sokowati putro dalem kasultanan Agungan, Kanjeng ratu Mas hadi/Ibu Sultan Agung, Raden Tumenggung Haryo Wongso dan kanjeng Pangeran Martosoko. Halaman III (halaman yang paling tinggi) terdapat makam Kanjeng Ratu Pembayun, istri Amangkurat. Terdapat juga makam Kyai Ageng Sentong dan Kyai Ageng Giring berada dalam ruang tersendiri, sedang makam Panembahan Giriloyo/Kanjeng Sultan Cirebon ini diberi pagar keliling. Makam di luar pagar keliling ada makam Wiroguno, makam Raden Ayu Nerang Kusumo, makam Kyai Juru Wiro Probho, makam Tumenggung Hanggobahu, dan makam prajurit.
Panembahan Giriloyo pada masa pemerintahannya terjepit di antara dua kekuatan kekuasaan, yaitu Kesultanan Banten dan Kesultanan Mataram. Banten merasa curiga sebab Cirebon dianggap lebih mendekat ke Mataram [Panembahan Giriloyo adalah menantu Sultan Agung Hanyokrokusumo]. Mataram dilain pihak merasa curiga bahwa Cirebon tidak sungguh-sungguh mendekatkan diri, karena Panembahan Giriloyo dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten adalah sama-sama keturunan Pajajaran. Kondisi ini memuncak dengan meninggalnya Panembahan Giriloyo di Kartasura dan ditahannya Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya di Mataram.
Halaman Makam Cirebon terdapat batu keramat. Batu ini adalah batu yang berasal dari Makah yang di ‘kirim’ dari makah untuk dijadikam makam bagi Kanjeng Gusti Sultan Agung Prabu Hanyokro Kusumo. Batu ini ‘dilempar’ oleh Gusti Sunan Kalijaga. Batu ini jatuh pada gunung Makbul (berhasil). Pengolahan batu ini untuk menjadi makam, dilaksanakan oleh Tumenggung Wiro Probo.
Masyarakat sekitar menganggap bahwa batu ini jika dirangkul (dipeluk), dapat memberikan kekayaan yang berlimpah.Ada pula anggapan bahwa jika seseorang dapat mencakup batu yang kecil dengan kedua tangan , maka permintaannya akan terkabul
Akan di temui juga Sumur gali, yang terdapat di sebelah Barat Makam Sunan Cirebon +15 meter. Sumur ini dibangun Tahun 1997 oleh masyarakat Giriloyo dan para juru kunci makam Giriloyo.
Jika dilihat secara fisik, maka mustahil sumur itu ada airnya karena letaknya di atas bukit. Namun, kita tahu akan kebesaran serta kekuasaaan Allah yang bagi-Nya tak ada istilah yang tidak mungkin. Berkat dan barokah-Nya, setelah sumur itu selesai digali, sumur itu mengeluarkan air yang melimpah. Wallahu a’lam.
Dokumen Lampiran : Ayo Kenali Serajah Makam Giriloyo
Komentar atas Ayo Kenali Sejarah Makam Sunan Cirebon di Giriloyo
Formulir Penulisan Komentar
Mobil Siaga Wukirsari
W.A PELAYANAN
REALISASI APBKAL TAHUN ANGGARAN 2023
PESONA DESA WISATA WUKIRSARI
Desa Budaya Wukirsari
APBKAL TA 2024
Lagu Indonesia Raya
Tautan
Profil Desa Wukirsari
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Menpar Kunjungi Desa Wisata Wukirsari (23-01-2025)
- LIHAT DENGAR RASAKAN || BUDAYA KITA TANGGUNGJAWAB KITA
- Wukirsari Bersiap Menuju Lomba Desa Tahun 2025 (21-01-2025)
- Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogya Laksanakan Praktik di Kalurahan Wukirsari (20-01-2025)
- LIVE || Pamong Wukirsari Menyaksikan Live Penanaman Jagung Serentak di Kapanewon Imogiri (21-1-2025)
- Audiensi Gapoktan Kalurahan Wukirsari (17-1-2025)
- Pamong Wukirsari Mengikuti Senam Lintas Sektor di KUA Imogiri (17-1-2025)
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License